Faktaexpose.com, JAKARTA – Dampak banjir rob mengakibatkan banyak dirasakan kerugian warga sekitar, saat ditemui dilokasi pemukiman banjir rob warga Muara Angke, Pluit, Penjaringan Jakarta Utara beberapa warga mengungkapkan.
Taryunah (57) penarik becak di sekitar Muara Angke kerugian yang dialami cukup dirasakan dirinya.
” Sudah hampir seminggu, pendapatan menurun, biasanya seratus ribu sehari bersihnya,” kata Taryunah, Senin (16/12/2024).
Dirasakan Taryunah sejak adanya banjir rob pendapatannya hanya Rp.50.000, kadang tidak dapat.
” Ya mau gimana lagi rob ini kan dari air laut, ya saya nikmati saja, penumpang juga sepi, mau angkut kesana pelelangan juga banjir,” ujarnya.
Diakui Taryunah Untuk makan keseharian dia harus ke posko untuk mendapatkan bantuan nasi siap saji yang sudah disiapkan.
Ditempat terpisah, Karyan pengelola ikan asin, akibat banjir rob pendapatannya menurun, bahkan untuk proses pengerjaan ikan asin terganggu.
” Biasanya tiga hari pembuatan dan pemasakan ikan asin, karena prosesnya harus direbus terlebih dahulu, kemudian dijemur, tapi karena ada banjir rob gak bisa berbuat apa lagi,” tuturnya.
Dialami Karyan yang bermukim sudah 30 tahun di Muara Angke banjir rob tahun ini paling besar dibanding tahun tahun sebelumnya.
Dan dia berharap kepada pemprov DKJ yang baru, untuk segera bisa menyelesaikan pembangunan tanggul laut.
Hal senada Bayu Satya penanggung jawab PT SSA, pengelola tiketing kapal tradisional menuju ke Kepulauan Seribu, banjir rob yang menggenangi beberapa hari terjadi sepi wisatawan.
” Akibat banjir rob terdampak juga pada wisatawan menurun, bahkan sudah tiga hari ini pemberangkatan kapal ditangguhkan kecuali kapal warga pulau yang ingin menyeberang itupun harus pagi pagi sebelum rob datang, Dikarenakan tidak ada akses menuju ke dermaga Kaliadem jalannya digenani air setinggi 80 cm sampai 1 meter lebih,” kata Bayu.
Dia juga berharap kepada pemprov Jakarta yang baru terpilih, untuk bisa segera dipercepat pembangunan tanggul laut.
(Yons)