Faktaexpose.com, JAKARTA – Warga Muara Angke Kelurahan Pluit , Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara keluhkan air bersih yang sudah hampir dua minggu mati air bersih yang di produksi dari PT.PAM Jaya, Selasa (19/9/2023).
Saat di lokasi RW 11 rekan media menanyakan kepada warga yang kesulitan air bersih hampir dua minggu mati.
Langkanya air bersih yang tidak mengalir, terpaksa warga harus mengeluarkan uang Rp.80.000 bahkan hampir Rp 100.000,- satu gerobak untuk membeli.
Ikah (31) salah seorang ibu rumah tangga warga RT 013 RW 11 dia keluhkan air bersih sudah dua minggu tidak mengalir.
” nggak nyalah nyalah airnya hampir dua minggu, untungnya ada disebelah nyalah itupun perjam harus bayar Rp.30.000 perjam, itu setiap hari yaa saya harus keluarkan Rp 30.000, itu juga ikhlas untuk bantu bayar listriknya,” kata Ikah.
Air bersih yang Dia tampung perjamnya digunakan untuk, mandi dan cuci.
Disampaikan Ikah, sampai saat ini belum ada bantuan dari manapun.

” yaa sampai saat ini belum ada bantuan, yaa katanya PAMnya sedang diperbaiki, tapi sampai kapan, sejak tanggal 8 september kemarin,” keluh Ikah.
Castam selaku ketua RW 11 saat dilokasi bersama warga, dikatakan Castam,” jadi pemerintah ada pemberitahuan tanggal 8 september itu, air off sementara, tapi waktunya kapan tidak diketahui sampai kapan, yaa saya selaku RW jadi dampak ditanyakan warga disangkanya kita tidak berusaha, padahal saya sudah berusaha sampai saat ini, untuk didatangi bantuan tangki air untuk warga khususnya warga saya RW 11 ,” ujar Castam.
Lebih lanjut Castam mengatakan, untuk saat ini warga saya menyolok ke tempat yang mengalir airnya, itupun warga harus nampung dengan giliran waktu per jam nya.
Castam juga keluhkan air saat mengalir tidak layak pakai untuk dikonsumsi.
” Kalau di kita ini, kalau saya ngomong jujur ini susah ya pak, jadi kalau air mengalir sebenarnya tidak layak untuk di konsumsi, itu kalau keluar hitam, itupun hanya buat mandi” pungkas Castam.
(Wit/Yons)