Dua Mucikari di Bekuk Polisi, Modus Iming Iming Carikan Kerja Ke 5 Wanita Dibawah Umur Dan 2 Dewasa

oleh -389 Dilihat
oleh

faktaexpose.com, JAKARTA – Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus praktik perdagangan perempuan atau prostitusi online yang melibatkan anak dibawah umur di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Terkuak, fakta bahwa modus yang dilakukan muncikari menawarkan korban untuk bekerja melayani tamu, namun tidak menjelaskan lebih dalam pekerjaaannya melalui media sosial dengan iming-iming bisa staycation, hingga kredit handphone (HP) apabila mau ikut bekerja.

Kemudian, 2 orang pria muncikari berhasil diciduk karena menjadikan 5 orang anak dibawah umur dan 3 wanita dewasa sebagai pekerja seks komersial atau PSK. Pengungkapan tersebut dilakukan pada hari Selasa, 8 Maret 2022.

“Tindak pidana persetubuhan anak di bawah umur dan atau eksploitasi anak di bawah umur dan atau mengambil keuntungan dari usaha pelacuran,” ujar Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Pujiyarto kepada wartawan, Kamis, (24/3).

Kedua muncikari yang ditangkap tersebut adalah, FO (22), dan IM (24). Sedangkan, 8 wanita yang bekerja melayani para laki-laki hidung belang terdiri dari lima anak dibawah umur dengan berinisial SR, FM, DM, AOS, FAY, dan tiga wanita dewasa berinisial JVW, RA, dan F.

“Adapun, 5 orang anak dibawah umur, dan 3 wanita dewasa saat ini dititipkan ke P2TP2A DKI JAKARTA,” katanya.

Dari praktik prostitusi yang di jalankan, Pujiyarto menjelaskan, awalnya, kedua muncikari menawarkan korban untuk bekerja melayani tamu. Mereka melakukan komunikasi melalui media sosial Facebook. Tapi, keduanya tidak merinci detail soal pekerjaan yang dimaksud. Tertarik dengan tawaran tersebut, lantas para korban membalasnya.

Baca Juga  Dua Pelaku Tanam Ganja di Serpong Diringkus Polres Metro Jakarta Barat

“Dengan iming-iming bisa staycation, dan dapat melakukan kredit handphone jika mau ikut bekerja,” ungkapnya.

Kemudian, lanjut Pujiyarto, setelah bergabung, wanita ini difasilitasi oleh muncikari untuk datang ke sebuah indekos di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Disana, mereka diwajibkan melayani tamu satu hari minimal 5 laki-laki hidung belang dengan menerima gaji seminggu sekali.

“Korban bekerja mulai pukul 16.00-24.00 WIB di sebuah indekos tersebut. muncikari menawarkan korban kepada pria hidung belang melalui aplikasi MiChat seharga Rp250.000-Rp300.000. Dari pekerjaan itu, korban diberikan gaji sebesar Rp1 juta setiap seminggu sekali,” jelasnya.

Dengan demikian, pihak kepolisian yang melakukan penggeledahan di temukan barang bukti berupa, bukti Visum, uang sejumlah Rp.900.000,-(sembilan ratus ribu rupiah) dari hasil Open BO, 2 (dua) Handphone dari tersangka, 24 (dua puluh empat) kondom merk sutera warna merah belum terpakai.

Atas perbuatannya tersebut, guna penyidikan lebih lanjut, pelaku dikenakan dengan Pasal 88 Jo Pasal 76 I UU Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Anak, dan Pasal 506 KUHP dengan ancaman pidana paling lama 10 tahun penjara dan denda maksimal Rp.200.000.000,-(dua ratus juta rupiah).

(Yons/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *