Faktaexpose.com Jayapura – Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan melaksanakan tatap muka bersama para Tokoh Agama Gereja dari berbagai denominasi gereja yang ada di Kota/Kabupaten Jayapura, bertempat di Aula Makorem 172/PWY, Abepura, Kota Jayapura, Selasa (7/6).
Kegiatan tersebut dihadiri para Tokoh Agama diantaranya Ketua Persekutuan Gereja-gereja Papua Pdt. MPA Mauri S.Th., Ketua Gereja-gereja Kab. Jayapura Pdt. Naftali Modouw S.Th., dan Ketua Klasis GKI Sentani Pdt. Nelince Wanma, S.Th.
Danrem 172/PWY dalam kesempatannya menyampaikan bahwa pertemuan-pertemuan yang telah dilaksanakan selama ini bersama para Tokoh Agama demi mewujudkan Papua Tanah Damai telah membawa perubahan. Dimana sejak awal menjabat sebagai Danrem, fokus utama bersama para Tokoh Agama yaitu hentikan pertumpahan darah di Tanah Papua. Sejak itu pertumpahan darah di Tanah Papua mulai menurun, meski masih ada kejadian-kejadian yang terjadi, namun tidak sebanyak dahulu.
Pihaknya menegaskan tidak menginginkan untuk adanya pertumpahan darah di Tanah Papua dan Tuhan tidak menginginkan adanya benih-benih dendam, benci kepada sesama manusia tetapi yang Tuhan inginkan adalah Iman, Pengharapan dan Kasih.
Untuk itu, Danrem 172/PWY berharap kepada Para Tokoh Gereja sebagai gembala untuk menyampaikan kepada masyarakat agar mereka bisa hidup dalam Iman, Pengharapan dan Kasih. Sehingga yang diharapkan saat ini kepada Hamba Tuhan yaitu dapat membantu Kodam XVII/Cenderawasih pada umumnya dan khususnya Korem 172/PWY untuk mewujudkan Papua sebagai Tanah Damai. Hal ini juga telah disampaikan oleh Danrem kepada para Pemuda dan Mahasiswa pada pertemuannya kemarin, Senin (6/7) ditempat yang sama.
Sementara itu Pemateri DPD LIRA Prov Papua, Steve Rick Elson Mara, S.H., M.Han., mengajak pendeta untuk mengambil peran dalam menjaga para generasi muda Papua dari ancaman-ancaman perang modern saat ini yaitu Proxy War dan menjadi salah satu pilar dalam menangkal peredaran berita bohong atau hoax yang berkembang saat ini melalui gereja-gereja.
Pihaknya meyakini bahwa semua ancaman yang terjadi saat ini hanya ada satu jalan untuk menjaga generasi penerus bangsa khususnya di Papua yaitu melalui Gereja. Sebab tempat ibadah memiliki peran sebagai pemersatu bangsa yaitu mempersiapkan umat, melatih umat cara berfikir yang konstruktif dan fokus di dalam pengajaran spiritual. (Sumber Penrem 172/PWY)