Anut Aliran Sesat Seorang Anak Bunuh Ibu Kandungnya Saat Sedang Tadarusan Hingga Tewas

oleh -331 Dilihat
oleh

Faktaexpose.com, BANYUASIN – Seorang pria tega membacok wanita tua dengan membabi buta hingga tewas. Peristiwa ini terjadi Desa Letang, Kecamatan Babat Supat, Musi Banyuasin, Selasa malam, 28 Maret 2023.

Pelaku pembunuhan ini ialah Muksin, warga asal dusun lima Desa Letang, Babat Supat. Dia diduga nekat menghabisi nyawa seorang perempuan merupakan ibu kandungnya sendiri, karena menganut aliran sesat.

Informasi peristiwa yang dihimpun, pembunuhan ini terjadi saat sang ibu sedang tadarusan di Masjid Baiturahman, Selasa malam, sekitar pukul 21.00 WIB. Muksin menikam ibu kandungnya dengan sebilah golok. Akibatnya, korban Siti Fatonah (56), meninggal dunia bersimbah darah di lokasi kejadian dengan luka tusuk di pinggang.

Perbuatan Muksin bukan itu saja, bahkan juga ia membacok ayahnya, Misbahul Munir (60), yang mencoba menyelamatkan Siti.

Malah Muskin lebih mengamuk membacok Misbahul (ayahnya sendiri), hingga menderita luka bacok di bagian leher. Beruntung Misbahul berhasil menyelamatkan diri dari amukan anak kandungnya itu.

Kepala Polres Musi Banyuasin, AKBP Siswandi, melalui KasatreskrimnAKP Dwi Rio Adrian, mengatakan pelaku datang ke Masjid menusuk perut ibunya dari sebelah kanan tembus hingga sebelah kiri.

Baca Juga  UPPP Muara Angke Gandeng Damkar Jakut dan Stackholder Gelar Simulasi Cegah Kebakaran

“Usai membunuh ibu kandung serta melukai ayahnya, pelaku pulang dengan tetap memegangi pedangnya,” kata Dwi, Kamis, 30 Maret 2023.

Kemudian, warga bersama aparat Polsek Babat Supat segera datang ke lokasi untuk mengamankan pelaku. Namun pelaku kembali mengamuk dan melukai anggota polisi.

“Pelaku berhasil kita amankan setelah dilakukan tindakan tegas terukur dengan menembak di bagian kakinya, lantaran mengancam warga serta melukai anggota polisi,” ungkap Dwi.

Lebih lanjut Dwi jelaskan, dari keterangan beberapa saksi terungkap, amuk pelaku dilatari kekesalan kepada ayahnya yang membakar kitab kepercayaan pelaku. Pelaku menganggap ayahnya sesat.

Begitu pula ketika melihat ibunya membaca Alquran di Masjid, pelaku menganggapnya sesat. “Saat dilakukan penyidikan, pelaku kemudian mengalami sakit karena membenturkan kepala dan badannya di dinding sel.

Sempat dilarikan ke rumah dan mengeluarkan busa dari mulutnya. Namun setelah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan, pelaku pembunuh ibu kandungnya ini dinyatakan meninggal dunia,” terangnya.

(Fex)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *